Minggu, 18 Oktober 2015

Teknik Memegang Kamera dan Sikap Saat Memotret

Teknik Memegang Kamera dan Sikap Saat Memotret

Cara memegang kamera digital saat memotret merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan tingkat ketajaman serta fokus dari foto-foto yang kalian ambil. Alasan utama kenapa terciptanya foto yang blur adalah dikarenakan oleh goncangan kamera. Goncangan kamera biasanya dikarenakan oleh cara memegang serta posisi tubuh yang salah ketika tombol shutter ditekan.

Metode Posisi Memegang Kamera Digital


Pegang kamera menggunakan tangan kanan dengan menggenggam pegangan sisi sebelah kanan kamera, dan tempatkan ibu jari di belakang kamera, Tiga jari melingkar mengarah ke depan serta jari telunjuk bersandar pada tombol shutter. Kamera digital sekarang kebanyakan sudah memiliki bentuk pegangan yang secara otomatis menuntun kemana posisi Tiga jari kalian seharusnya berada. Pegang kamera digital kalian dengan kuat tetapi jangan terlalu kuat jika tidak ingin menghasilkan foto blur. Posisi tangan kiri bisa beragam tergantung dari tipe kamera digital yang kalian miliki, jika Sobat menggunakan kamera DSLR, maka tangan kiri kalian seharusnya berada di bawah kamera dengan tujuan menahan beban kamera menggunakan telapak tangan. Ibu jari dan telunjuk tangan sebelah kiri berada dilensa agar lebih mudah mengatur fokus serta focal length.


1. Pegang kamera menggunakan Dua tangan 
Ingat! Selalu memotret dengan memegang kamera menggunakan Dua tangan. Memang memotret menggunakan Satu tangan sepertinya akan terlihat keren, tapi bukan foto kalian. Penggunaan satu tangan maka kemungkinan besar tenaga yang dikeluarkan untuk menekan tombol shutter akan terlalu besar, kekuatan memengah grip yang juga lebih besar serta horizon yang miring.

2. Tekuk siku Mendekat ke Sisi Tubuh kalian 
Tempatkan siku kalian mendekat dengan tubuh kalian pada saat memotret, hal tersebut akan mengurangi goncangan serta goyangan kamera.

3. Lebarkan Kaki untuk Menambah Kestabilan 
Satu hal yang penting untuk diingat saat memegang kamera adalah bagaimana posisi kalian. Jangan berdiri dengan kaki tertutup, lebarkan kaki seukuran lebah bahu sehingga Sobat memiliki keseimbangan yang lebih baik saat memotret.

4. Jaga kamera dekat dengan tubuh kalian saat memotret 
Meskipun Sobat memotret menggunakan layar LCD, usahakan jangan sampai memposisikan kamera terlalu jauh dari tubuh kalian. Usahakan selalu menjaga kamera tetap dekat dengan tubuh, jarak idealnya adalah selama kalian bisa melihat dengan nyaman apa yang ditampilkan oleh layar LCD kamera.

5. Pastikan untuk tidak menghalangi lensa atau flash 
Sobat sebelum menekan tombol shutter juga harus memastikan bahwa jari-jari kalian tidak menutupi baik itu lensa ataupun flash.

6. Mengatur Nafas
Tentu kalian pernah naik tangga bukan? dan effort tersebut menyebabkan nafas kalian lebih cepat dari sebelumnya, dan tentunya tubuh akan lebih sering bergerak naik turun seiring cepatnya nafas yang kita ambil. Melihat dari ilustrasi tersebut, maka pastikan kalian bernafas dengan irama normal sebelum memotret, jika tidak maka cobalah untuk mengambil beberapa nafas yang dalam dan keluarkan secara perlahan. Beberapa orang pada saat memotret memilih untuk mengambil nafas kemudian menahannya baru menekan tombol shutter, namun ada yang mengeluarkan nafas terlebih dahulu baru kemudian mengambil gambar sebelum menghirup lagi kemudian. Menurut beberapa pendapat, cara yang paling mujarab adalah dengan mengambil nafas panjang, keluarkan setengah, menahannya, ambil gambar lalu kemudian mengeluarkan sisa udara tersebut.

7. Carilah tempat bersandar 
Sobat bisa mendapatkan meningkatkan kestabilan saat memotret dengan bersandar pada obyek solid atau padat seperti pohon, tembok atau furniture. Kalian juga bisa berlutut atau bahkan duduk. Lutut bisa menjadi penopang kedua siku jika Sobat memotret dengan posisi duduk.

Sumber:http://www.infotografi.com/2012/10/posisi-memegang-kamera-saat-memotret.html

Ukuran Bidang Pandang Pengambilan Gambar

Ukuran Bidang Pandang Pengambilan Gambar Bergerak

Bidang pandangan atau framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu obyek utama dan obyek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang.

Macam Bidang Pemandangan Gambar :



1. ELS ( Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang.

2. LS (Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas.
3. MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala.
4. MS (Medium Shot)
Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala.  Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama.

5. MCU (Medium Close Up)
Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televise.

6. CU (Close UP)
Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala

7. BCU ( Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya

8. ECU ( Extreme Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya.

Senin, 21 September 2015

Komposisi Foto Digital


Tata Cahaya

       Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan.

      
Prinsip Dasar Tata Cahaya

a. Key Light
      Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.Fill Light

b. Fill light
      Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.

c. Back Light
      Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk memberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.


Fungsi Tata Cahaya

Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. 

Dimensi. Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.

-Pemilihan. Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adeganmenggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.

-Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon.